Mengemudi Aman Saat Hujan



Saat musim hujan, genangan akan menjadi hal yang sering ditemui di Jakarta. Tidak jarang genangan itu cukup tinggi sehingga bisa membuat kendaraan mogok. Selain itu mengemudi di saat hujan atau banjir juga membutuhkan keterampilan khusus.

Berikut ini beberapa tips mengemudi di saat hujan dan banjir:



Periksa ban secara teratur
Selalu cek ban sebelum mengemudi. Periksa tekanan udara dengan cermat. Tekanan udara yang betul diatur oleh pabrik mobil dan dapat ditemukan di balik pintu, kotak samping pintu, kotak dashboard atau pintu bahan bakar. Juga tertulis di buku manual. Angka yang tercetak di sisi ban bukan tekanan udara yang di rekomendasikan bagi ban. Hal itu adalah kemampuan ban menerima beban maksimal tekanan udara. Anda harus melakukan pengecekan tekanan setidaknya sekali sebulan. Cek juga kedalaman tapak. Tapak yang baik akan melindungi Anda dari tergelincir/slip dan aquaplaning/genangan/banjir.

Hindari mengebut
Saat hujan turun, air akan bercampur dengan kotoran, minyak yang membuat jalan menjadi licin dan mudah tergelincir. Cara terbaik menghindarinya dengan mengemudi perlahan-lahan. Hal ini akan mempermudah ban menyesuaikan dengan perubahan cuaca, untuk daya cengekeram lebih baik.

Mengendalikan mobil saat tergelincir
Tergelincir dapat terjadi pada semua pengemudi. Apabila mengalaminya, ingatlah untuk tidak menginjak rem mendadak. Jangan menginjak rem berulang-ulang bila mobil dilengkapi anti-lock braking system (ABS). Melainkan, injaklah rem dengan hati-hati dan tekanan yang tepat agar stir dan rem dapat menyesuaikan dengan keadaan saat tergelincir.

Jaga jarak dengan kendaraan di depan
Perhatikan jarak kendaraan, saat kondisi hujan ambil jarak yang lebih jauh dari biasanya dengan kendaraan di depan Anda. Jagalah jarak setidaknya dua mobil di depan Anda sehingga terdapat jarak yang cukup untuk pengereman.

Ikutilah jalur kendaraan di depan Anda
Hindari menggunakan rem. Berusahalah untuk mengurangi kecepatan dengan mengurangi tekanan pada pedal gas. Nyalakan lampu besar, sekalipun hujan rintik2. Bukan hanya Anda yang akan mudah melihat, namun kendaraan lain juga akan mudah melihat Anda.

Persiapkan perjalanan
Mengemudi saat hujan memerlukan perlakuan yang hati-hati terhadap alat-alat penting dalam mengemudi – stir – (clutch), rem dam pedal gas – dan kemungkinan kesalahan lain yang bisa terjadi. Saat anda memulai perjalanan dalam kondisi hujan, alas sepatu anda bisa saja basah dan licin saat menginjak pedal gas. Keringkan alas sepatu sebelum mulai mengemudi. Lakukan pengecekan rutin pada fungsi lampu besar, lampu samping, lampu rem dan sistim indicator bekerja dengan baik.

Bagaimana menghindari dan mengendalikan aquaplaning – banjir?
Aquaplanning dapat terjadi saat air yang berada di depan Anda mengalir kencang menuju ban yang dapat mengangkat ban dan mengarahkannya keluar jalur. Tekanan air dapat mengakibatkan mobil meluncur dan mengambang dikarenakan adanya air diantara jalan dan ban. Pada sat ini, kendaraan Anda tidak dapat menyentuh jalan/mengambang, dan Anda dalam keadaan bahaya yang dapat menyebabkan tergelincir atau hanyut keluar dari jalur.

Untuk menghindari aquaplaning jagalah tekanan ban, gantilah ban bila tidak lagi layak dipakai, pelankan kendaraan saat jalanan basah, hindari genangan air. Cobalah mengikuti jalur mobil yang ada di depan Anda. Bila terjebak dalam aquaplaning, jangan menginjak rem dengan mendadak. Hal ini dapat mengakibatkan mobil tergelincir. Kurangi tekanan gas hingga mobil melambat dan Anda dapat merasakan mobil menyentuh tanah kembali. Bila Anda perlu menginjak rem, lakukan perlahan dengan gerakan memompa. Bila mobil Anda memiliki ABS, rem-lah seperti biasa, computer mobil Anda akan melakukan mimic action, saat diperlukan.

Bila hujan lebat, berhentilah!
Hujan lebat dapat mengganggu wiper mobil, air hujan yang deras akan menutup kaca depan mobil Anda. Saat pandangan menjadi terbatas dan tidak dapat melihat bahu jalan atau kendaraan lain dengan jarak yang aman, saatnya untuk menepi dan menunggu hujan reda. Berhentilah pada tempat yang aman dan tepat. Bila harus berhenti di bahu jalan, berhentilah secepatnya dan tunggu hingga badai mereda. Tetap nyalakan lampu besar dan lampu hazard agar mudah terlihat kendaraan lain.

Hujan pertama membuat jalan sangat licin
Hujan pertama membuat sulit mengemudi, karena tanah, minyak dari jalan bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang licin. Pengemudi berpengalaman akan mengurangi kecepatan, dan berhati-hati pada saat-saat awal hujan turun.

Udara mendung mengurangi jarak pandang – Berhati-hatilah saat melewati kendaraan lain.

Keringkan rem anda setelah terkena air
Saat mengemudi melewati genangan air yang cukup dalam, rem akan basah, ijaklah rem perlahan untuk mengeringkannya.

Jangan mengemudi bila lelah – Berhentilah setidaknya beberapa jam setelah mengemudi untuk beristirahat.

Sumber: Goodyear Indonesia
*dikutip dengan pengubahan dari dari http://infojakarta.net/mengemudi-aman-saat-hujan/

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Please comment here ....