Jika Korupsi Itu adalah…



Jika Korupsi itu adalah keindahan, tentu saja negara ini sudah sangat indah dari berbagai lini, tapi kenyataannya kutemukan banyak kejanggalan, banyak yang memakai lipstik tebal yang menakutkan, banyak yang memakai sorban juga terlihat seperti tanduk iblis, banyak yang memakai jas putih, safari dan baju batik dengan ukiran yang indah namun diterawang lebih dalam lagi ternyata ukiran itu adalah jerit keringat peras darah dari kaum Mustadhafin, kaum yang tertindas secara halus, bagaikan halusnya kulit seorang perempuan yang menebar diberbagai media seperti televisi sehingga sang lelaki terbelalak seperti sedang menghayati setiap sentuhan perlahan-lahan tanpa disadari adalah propaganda, dibalik dari kulit itu adalah bau yang menyengat, kamuflase, permainan lighting yang pas dan olesan-olesan yang menggerogoti nalar.



Jika korupsi itu adalah bentuk kasih sayang, mungkin sampai hari ini tak ada lagi berita-berita kekerasan yang kusaksikan, dari kekerasan ospek dari suatu kampus hingga sudah beberapa korban berjatuhan dan lagi pula berusaha ditutup-tutupi dari pemberitaan bahwa itu adalah akibat kelelahan, seperti halnya korupsi yang tak kenal lelah. Jika memang korupsi itu adalah kasih sayang yang agung, tak ada lagi pemuda-pemudi yang keluyuran tak tentu arah, menghidupkan setiap rumah-rumah dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, namun sayangnya, mungkin saja ada dari anak-anak itu kesepian di rumahnya karena orang tuanya sibuk korupsi.

Jika korupsi itu adalah syarat memajukan bangsa dan Negara, maka tak pernah kudengar sebelumnya pesawat tempur jatuh saat latihan, tak pernah kudengar mungkin demo-demo yang menuntut ini itu hingga suara-suara serak, atau tak pernah kudengar lagi berita kelaparan, banjir, rebutan jatah zakat dalam antrian,  macet dan suami istri bertengkar habis hingga cerai bahkan membayar biaya administrasi percerai pun kesulitan, atau ada yang rebutan harta gono gini, atau tak terdengar lagi berita-berita sampah yang menghiasi media-media, Ohh…bahkan aku tak mendengar, melihat, menyaksikan atau merasakan sekalipun kesumpekan fasilitas umum dan jembatan yang nyaris roboh, padahal jalan itu adalah penghubung anak-anak bangsa dalam meraih kecerdasan.

Jika korupsi itu adalah vitamin yang segar, tentu saja tak kulihat lagi seorang pemimpin yang ping plang atau lemot dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tak kudengar lagi lebay-lebay dengan gerak-gerak tangan berusaha menjaga image yang bagaikan terstruktur. Tak pernah lagi kulihat, kusaksikan, dan kudengar secuil pun rintihan rakyat di sudut-sudut sana. Bahkan ada yang teriak-teriak ingin menikmati steik daging sapi, tapi sayangnya itu adalah untung-untungan saja di hari raya.

Jika korupsi itu adalah secangkir kopi hitam, maka kuyakin tak mendengar lagi celoteh-celoteh yang buang-buang waktu tanpa bisa melakukan apa-apa di warkop-warkop yang kadang begitu riuh, jika ditulis semua argumen yang keluar dari mulut-mulut mereka, kuyakin sangat tebal. Namun korupsi itu nampaknya lebih pahit dari segala minuman pahit, jika jamu pahit tapi bisa menyehatkan, beda dengan korupsi yang sudah pahit dan tetap pahit bahkan bisa saja sekental dengan comberan.

*dikutip dari http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/12/09/jika-korupsi-itu-adalah-617740.html

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Please comment here ....