Tidak bisa dipungkiri, kini Android menjadi pemimpin dalam persaingan sistem operasi perangkat mobile. Namun, keberhasilan ini ternyata juga membawa dampak buruk, terlebih lagi sistem operasi besutan Google ini bersifat open source alias sangat terbuka.
Jumlah pengguna yang besar serta kemudahan untuk mengakses menjadi daya tarik bagi para penjahat siber untuk melakukan aksi pencurian data dengan meyusupkan program jahat atau yang biasa disebut dengan maleware dalam sebuah aplikasi Android.
Penggunaan smartphone dan tablet saat ini sudah sedemikan berkembang, hingga menjadi tempat penyimpanan data-data yang sifatnya sangat pribadi dan personal. Nah, untuk melindungi data-data tersebut dari tangan-tangan jahil, ada baiknya untuk mengambil langkah melindungi data-data tersebut. Berikut tipsnya:
- Unduh aplikasi dari toko resmi. Ini adalah langkah awal yang bisa kita lakukan untuk melindungi data-data yang kita simpan. Pengelola toko resmi seperti Google Play Store, Samsung, atau Amazon sudah mengantisipasi dan melakukan evaluasi atas setiap aplikasi yang mereka publikasi di toko mereka. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, mereka akan meminta pengembang aplikasi untuk menghilangkan atau tidak memebrikan ijin untuk dipublikasikan.
- Aplikasi mencurigakan. Walaupun berada di toko resmi, tetaplah mewaspadai aplikasi-aplikasi yang mencurigakan. Terkadang ada aplikasi yang terlihat seperti “asli” padahal hanyalah aplikasi peniru atau gadungan. Contoh yang pernah terjadi adalah aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) palsu yang beredar sebelum aplikasi resminya beredar. Ada sekitar 100 ribu orang yang terkecoh mengunduh aplikasi palsu ini, padahal aplikasi ini hanyalah sebuah layanan spamming. Untuk melihat apakah sebuah aplikasi asli atau palsu, bisa dilihat dari pengembang yang membuat aplikasi tersebut. Aplikasi BBM misalnya, yang resmi pastilah dibuat oleh BlackBerry Limited sebagai pemegang lisensi BlackBerry dan BBM. Anda juga bisa melihat review atau ulasan atas aplikasi yang mencurigakan. Jika semua ulasan memuji-muji secara berlebihan, atau struktur bahasanya kurang lebih sama, Anda patut curiga padanya. Karena, bisa jadi itu adalah tipuan belaka dari penjahat siber.
- Hindari aplikasi bajakan. Ahli keamanan Bogdan Botezatu, dari BitDefender, memperingatkan bahaya yang ditimbulkan dari sebuah aplikasi bajakan dari sumber atau toko aplikasi yang tidak jelas. Menurut Botezatu, para penjahat siber mampu mengambil paket aplikasi Android yang sah (dengan format .APK), lalu menyusupi program jahat dalam aplikasi tersebut dengan proses yang relatif sederhana. Kebanyakan aplikasi bajakan, atau yang didapat dari sumber yang tidak jelas, mengandung beberapa bentuk program jahat. Selain itu, pembajakan juga merupakan bentuk tidak menghormati hak cipta pembuat aplikasi.
- Pengaturan. Google sebenarnya telah menyediakan sejumlah pengaturan pada sistem operasi Android untuk mencegah serangan berbahaya. Android versi 2.2 (Froyo) dan versi di atasnya, pada dasarnya telah menyediakan fasilitas untuk memindai program jahat. Ketika Anda mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber tidak resmi, Android memberi peringatan atas setiap potensi ancaman. Bagi perangkat Android yang menjalankan sistem operasi versi 4.1 atau lebih tinggi, dapat mengakses fitur tersebut dengan masuk ke Settings / Security / Verify apps. Selain itu, perangkat yang menjalankan Android versi 4.2 atau lebih tinggi juga dilindungi dari biaya SMS premium. Akan muncul pemberitahuan jika ada sebuah aplikasi yang mencoba untuk mengirim pesan teks menggunakan layanan premium, di mana Anda dapat menentukan apakah akan menyetujui atau menolaknya. Fitur ini sudah ada di sistem operasi Android dan tidak perlu diaktifkan.
- Software updates. Jika tersedia pembaruan perangkat lunak (software) pada ponsel Anda, pastikan lah mengunduh dan memasangnya. Google atau vendor akan terus mendorong pembaruan perangkat lunak Android untuk memperbaiki celah, meningkatkan performa, dan menambah fitur baru agar membuat perangkat lebih aman. Untuk memeriksa pembaruan perangkat lunak ini, Anda masuk ke Settings / About phone atau About tablet / System Updates.
- Aplikasi antivirus. Google Play Store juga merupakan rumah bagi ratusan aplikasi antivirus yang menawarkan tambahan lapisan keamanan. Jika mencari dengan kata “antivirus” di Play Store, Anda akan menemukan lebih dari 250 aplikasi. Perusahaan seperti Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton), dan TrendMicro, merupakan perusahaan dan merek terpercaya di industri serta punya pengalaman panjang untuk urusan perangkat lunak antivirus. Selain itu, pendatang baru Lookout dan TrustGo juga berhasil membangun nama mereka sebagai aplikasi antivirus untuk Android. Lembaga keamanan AV-Test pada awal 2013 menempatkan Lookout dan TrustGo sebagai aplikasi antivirus yang baik untuk Android.
Sumber: Kompas
*dikutip dengan penyesuaian http://infojakarta.net/amankan-data-di-perangkat-android/
Please comment here ....