Yogi Ahmad Erlangga, Sang Pemecah Kebuntuan Ilmuwan Dunia Pada Metode Ekuasi Helmholtz

Ada banyak warga negara Indonesia yang menjadi ilmuwan ternama di dunia. Deretan nama seperti pakar penerbangan BJ Habibie dan penemu teknologi 4G Khoirul Anwar adalah salah satu contohnya. Namun dalam bidang lain, masih ada ilmuwan-ilmuwan yang berasal dari Indonesia dan menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan.

Dr. Yogi Ahmad Erlangga, alumni Teknik Penerbangan ITB 1993 dianugerahi penghargaan Achmad Bakrie untuk kategori ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan Achmad Bakrie X tersebut diberikan oleh Freedom Institute pada Minggu (12/08/12). Yogi Ahmad Erlangga, yang merupakan dosen di Program Studi Teknik Penerbangan ITB dan sarjana cum-laude ilmu aeronautika di ITB serta S2 Matematika Terapan ini lalu melanjutkan S3 di kampus Delft University of Technology (DUT) di Belanda, ini mendapatkan gelar tersebut atas prestasinya menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust).

Tahun Baru Islam 1437 H



Dhuaarr dhuaarr..... Suara petasan sambung-menyambung menghiasi langit di malam ini. Jalan-jalan pun diramaikan oleh arak-arakan sekelompok orang untuk berjalan sambil membunyikan beberapa alat musik, seperti drum, simbal, dan lain-lain. Ada pula yang membawa obor, bendera-bendera, dan lampu-lampu glow stick menambah semarak malam ini. Sebenarnya, ada apa sih? Yup, orang-orang tersebut merayakan Tahun Baru Islam 1437 H.

5 Alasan Mengapa Bandung Bisa Menjadi Silicon Valley-nya Indonesia


Ketika para entrepreneur berekspansi ke Indonesia, sebagian besar dari mereka akan memprioritaskan untuk mendirikan kantor di Jakarta. Di atas kertas, itu masuk akal. Tidak hanya karena kota ini sering menjadi tuan rumah bagi banyak acara startup di dalam negeri, Jakarta juga merupakan tempat dimana banyak kesepakatan bisnis dibuat. Tapi sekarang kota tetangganya, Bandung, juga ingin ikut ambil bagian.

Ridwan Kamil, walikota Bandung, ingin mengubah pola pikir capital-first dan meyakinkan orang bahwa Bandung bisa menjadi tujuan yang lebih baik dari Jakarta karena beberapa alasan.

Ridwan Kamil beberapa hari yang lalu berbicara tentang visinya untuk Bandung di sebuah acara di Jakarta. Berikut adalah lima poin yang dibuat oleh Ridwan Kamil untuk kotanya.

Intata, Pulau Tak Berpenghuni nan Memukau di Utara Indonesia


Membayangkan keindahan pulau cantik nan eksotis, dengan pasirnya selembut tepung, air laut super jernih dengan warna gradasi dari biru ke hijau tosca, dan lambaian nyiur di tepi pantai? Datanglah ke Intata. Anda akan merasa bak hulubalang kerajaan karena menaklukkan sebuah pulau. Ya, pulau ini tak berpenghuni. Pulau Intata merupakan salah satu pulau kecil terluar dari 11 pulau terluar yang dimiliki Provinsi Sulawesi Utara.

Pulau Intata terletak di bagian utara Pulau Sulawesi yang berbatasan langsung dengan negara Filipina. Pulau ini hanya memiliki luas 0,15 kilometer persegi dan banyak ditumbuhi pohon kelapa. Di bagian selatan dan barat terdapat pasir putih, sementara di bagian timur pantainya berbatu. Secara administratif, Pulau Intata masuk dalam Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan dibatasi Samudera Pasifik di sebelah timur dan Pulau Kakorotan di sebelah selatan.

Menurut cerita, dulunya Intata merupakan bagian dari Pulau Kakorotan, sebuah pulau besar di seberangnya, hingga bencana gempa yang diikuti tsunami menghajar sehingga memisahkan Intata dari Kakorotan pada tahun 1600-an. Sebagian Pulau Intata tenggelam dan penduduknya hanyut, dan hingga kini penduduk di sana hanya tinggal di Kakorotan.

Di Kakorotan terdapat dermaga yang panjangnya mencapai sekitar 300 meter. Di dermaga inilah kapal-kapal perintis serta kapal Pelni yang melayari rute Nusa Utara, wilayah yang mencakup tiga kabupaten di ujung Sulawesi Utara, singgah untuk mengangkut dan menurunkan penumpang dan barang.

Naik dari pelabuhan Bitung, anda bisa mendapat bonus menyinggahi sekian pelabuhan sebelum tiba di Intata. Diperlukan sedikitnya tiga hari perjalanan dari Bitung sebelum tiba di Intata. Walau lama, tapi dijamin, pulau-pulau yang disinggahi juga tak kala indahnya. Nusa Utara memang wilayah eksotis di bibir lautan pasifik. Jika ingin melakukan perjalanan cepat, anda bisa naik pesawat dari Manado ke Melongguane di Talaud, dari sana lalu sewalah perahu speed boat ke Intata. Jika lautan teduh, hanya butuh sekitar 4 jam sudah bisa merapat di Intata.

Di Intata tidak tersedia penginapan, karena memang pulau ini tidak berpenghuni. Tapi jangan khawatir, penduduk Kakorotan yang ramah bersedia menampung anda di rumah mereka.


Mane'e

Jadwalkan kedatangan anda pada bulai Mei, dan rasakan pengalaman menangkap ikan dengan tangan bersama ribuan orang yang pasti datang ke Intata. Tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang ini, terus dijaga oleh warga Kakorotan, dan digelar setahun sekali tepat pada saat air laut mengalami surut terendah. Mereka menyebutnya Mane'e, yang oleh Pemerintah Kabupaten Talaud sudah dijadikan sebagai agenda wisata tahunan.

Pada Mei 2015, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut larut dalam Mane'e. Susi terlihat sangat gembira dan menikmati cara menangkap ikan dengan tangan itu. Sebuah kearifan milik warga Kakorotan yang digelar di Intata. Mereka memanggil ikan dengan cara menggiringnya melalui jaring yang terbuat dari janur dan tali hutan sepanjang 3,5 kilometer.

Proses menangkap ikan itu sendiri nyaris memakan waktu setahun penuh, dengan dimulainya masa "eha", sebuah masa di mana diterapkannya pelarangan pengambilan ikan dalam bentuk apa pun di wilayah Intata. Warga Kakorotan mematuhi aturan adat itu, sebab jika tidak sanksi adat menanti.

Seminggu sebelum Mane'e digelar, beberapa tahapan akhir dilakukan, di antaranya persiapan penentuan waktu yang tepat, pengambilan janur dan tali hutan, berdoa bersama lalu puncaknya ratusan orang menarik janur itu di laut, dan diikuti ribuan orang yang menangkap ikan bersama-sama. Langsung pakai tangan!

Kearifan yang terus dijaga oleh warga Kakorotan itu, menjadikan Intata bak pulau perawan yang terus terjaga. Terumbu karang yang tidak dirusak, ikan yang melimpah, pasir putih yang eksotis, laut yang bebas dari polusi, nyiur yang meneduhkan, dan keindahan pulau yang alami. Di salah satu sisi Pulau Intata, seakan kontras dengan sisi yang berhadapan dengan Pulau Kakorotan, benteng batu berukuran raksasa seakan menegaskan batas wilayah Negara Republik Indonesia.

Benteng batu ini berhadapan langsung dengan lautan Pasifik, dan seolah membiarkan dirinya menjadi tempat pecahnya empasan ombak Pasifik yang ganas. Anda wajib membawa peralatan kamera untuk mengabadikan keindahan dan eksotisme selama di Intata, untuk membuktikan bahwa pulau ini memang indah dan tentu menceritakan pada orang lain, bahwa di ujung utara Indonesia, ada tempat yang memesona.


source from http://travel.kompas.com/read/2015/06/04/141321227/Intata.Pulau.Tak.Berpenghuni.nan.Memukau.di.Utara.Indonesia

Guest of Honour di Frankfurt Book Fair, Indonesia 'Jualan' Sastra dan Budaya



Indonesia jadi tamu kehormatan atau Guest of Honour Frankfurt Book Fair di Jerman, sebuah pameran buku terbesar di dunia. Indonesia diharapkan bisa mempresentasikan sastra dan budaya ke mata dunia.

"Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi Guest of Honour di Frankfurt Book Fair," kata Mendikbud Anies Baswedan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2015).

Hal ini disampaikan Anies usai menemani Presiden Joko Widodo menerima 17 jurnalis asal Jerman. Jurnalis itu ingin membuat literatur tentang Indonesia dan akan disajikan dalam Frankfurt Book Fair 14-18 Oktober 2015 mendatang.

"Frankfurt Book Fair adalah pameran terbesar di dunia, dan Indonesia mendapat kesempatan menjadi Guest of Honour," katanya.

Anies menyebutkan, kesempatan menjadi Guest of Honour ini hanya ditawarkan sekali. Dengan menjadi tamu kehormatan, maka Indonesia diharapkan bisa mempresentasikan sastra dan budaya ke mata dunia.

"Kesempatan ini hanya ada sekali, tidak ada negara yang dapat kesempatan dua kali di Frankfurt Book Fair. Dan ini kesempatan Indonesia untuk mempresentasikan semua karta sastra dan budaya. Jadi yang dipresentasikan tidak hanya sastra, tapi juga budaya, termasuk performing art, seperti tari, musik, juga arsitektur, sampai patung dan lain-lain. Jadi ini kesempatan Indonesia untuk menunjukkan pada dunia," jelas Anies.

Anies mengatakan, Jerman adalah pintu masuk ke dunia barat bagi sastra. Buku-buku yang telah diterjemahkan ke bahasa Jerman, akan banyak mendapat mendapat perhatian dan disadurkan ke bahasa-bahasa lainnya.

"Masuk ke bahasa Jerman itu adalah ukuran. Karena itu Indonesia menterjemahkan banyak sekali karya sastra," katanya.

"Jadi mereka (wartawan Jerman) datang ke sini untuk menuliskan secara khusus. Ada 17 wartawan yang datang. Mereka ditemani Ketua Komite Nasional Frankfurt Book Fair Goenawan Mohamad dan dengan Pak Slamet Rahardjo. Jadi tadi Presiden menyambut baik, dan Pak Presiden menjelaskan bahwa event-event seperti ini penting. Beliau cerita pada saat mengelola kegiatan furniture, itu 16 kali datang untuk pameran di Jerman," tambah Anies.

Rencananya, lanjut Anies, Presiden Jokowi akan menghadiri acara pembukaan Frankfurt Book Fair itu. Di mana waktu pelaksanaannya juga berdekatan dengan agenda pertemuan G20 Tahun 2015.

 "Ini berdempetan dengan pertemuan G20 dan Unesco. Jadi Pak Presiden akan datang ke pertemuan G20 dan dilanjutkan dengan pembukaan Frankfurt Book Fair. Indonesia dapat space 2.000 meter persegi. Itu sangat besar. Persiapannya sudah dijalankan hampir 2 tahun," jelas Anies.


source from http://news.detik.com/berita/2932077/guest-of-honour-di-frankfurt-book-fair-indonesia-jualan-sastra-dan-budaya

Leadership for Dummies, it is not that complicated !


What amazes me when I study leadership is how there are so many common themes I hear over and over again. Leaders need to be honest, approachable, accountable, and consistent. What frustrates me is when I look back at myself, I knew what to do but too often failed at the most common things. Here are 10 reminders of the basics of leadership, "Leadership for Dummies, it is not that hard!"